Sunday, December 09, 2012

Halooo

Postingan  tahun ini diawali  oleh cokhy diawal tahun, diakhiri mungkin oleh saya diakhir tahun 2012 ini :) apakabar semuanya ? :)

Monday, January 16, 2012

Halo

Halo semua,

setor muka ah.. Apa kabar teman-teman? Sudah mulai rame lagi nih blognya. Saya mau posting, tapi apa yang mau diomongin yah? Kok ga ada ide?? *___*

Mas Ali sudah sedikit nostalgia, Budhi juga sedikit nostalgia meskipun masih bersambung..

Sudah banyak lupa momen2 di dunia Kelo, tapi membaca posting2 sebelumnya mulai samar2 ingat. Maklum faktor U nih..

Tapi hal yang paling saya inget adalah indomie dan kopi yang dimakan/minum beramai2. Tidur pake kardus. Main broodwar, AOE, dan CS.

Membaca posting terakhir saya tentang absensi tahun 2005, kenapa galau banget yah? Jomblo kali waktu itu. Hehe..

Update:
- Ilmu komputer dan network admin labkom ternyata berguna di dunia karier. Minimal untuk meyakinkan presentasi ke klien atau bos lah. Kayaknya pinter padahal keminter gitu. Hehe..

- Ilmu kuliahan Biologi lumayan membantu buat ngeblog.. Di luar itu, cuma 10% deh.

Enakan ngobrolnya ketemuan. Susah berekspresi kalau di blog begini yah.. :)

Tuesday, January 10, 2012

Kelo

Ah natsukashi nee... begitu kira2 yg kata yang terbersit setelah mencoba menengok kembali blog ini, so memorable... membaca postingan mas Ali tentang kehidupan labkomp lantai 4 membawa ingatan saya kembali pada masa2 pertama mengenal komputer, diawali dengan kenekadan untuk minta account kompie jalak berbasis bsd. alhamdulillah ahmad suroso aka oco yang punya account root jalak memberikan akses ke kompie tersebut.

kenekadan menggunakan kompie bsd meski hanya untuk sekedar untuk cd2 doank atau ls2 doank berangkat dari "kesadaran" bahwa kemungkinan untuk mendapatkan pc normal tidak mudah karena harus berebut dengan pengguna lain yang sama-sama 'haus' berinternet meski hanya untuk  ber-irc ria atau ber-gc ria (gc = gerbang cinta tf atau thunderbolt ee). saya mengenal beberapa dari mereka pada akhirnya memang menemukan jodoh dari gerbang cinta tersebut. ajaib memang kalau dipikir2 sekarang, mahasiswi biologi menggunakan account ssh atau telnet kemudian menggunakannya untuk chatting, menemukan jodoh. darimana mereka belajar menggunakan perintah2nya, padahal jaman2 tersebut resource untuk mencari pengetahuan tidak sebanyak sekarang. tapi pada akhirnya, cinta menemukan jalannya... cieh he he he....

labkomp lantai 4....
berawal dari coba2 mengenal komputer, belajar berinternet ria dan akhirnya memutuskan bercita-cita untuk berkiprah dibidang IT. tingkat 2 mulai ngoprek2 beberapa aplikasi mulai dari 3d studio max, belajar bikin web pake dreamweaver, belajar php, belajar bsd, nt tapi gak ada satupun yang berhasil dikuasai. keinginan belajar pada akhirnya disisihkan oleh kebiasaan chatting, berirc ria sampe patah hati oleh perempuan yang tidak pernah ditemui... (he he he... bersambung ah)

Monday, January 09, 2012

Studio komputer yang tidak kelu tapi mungkin agak gelo...

Lab komputer adalah salah satu niche dari banyak niche di lantai empat labtek XI sebelah barat. Ruangan kira-kira berukuran 10 X 4 meter itu sedikit banyak telah melukis sejarah hidup sebagian teman-teman yang pernah bersemayam disana.

Berangkat dari rasa penasaran tentang sebuah terminologi yang disebut "jaringan komputer", sebagian mahasiswa memulai pengembaraanya di dunia maya dan nyata sekaligus. Apalagi saat itu jaringan komputer yang secara awam disebut sebagai internet, seakan masih menjadi teknologi eksklusif milik segelintir orang. Untuk mengakses internet, saat itu sangat terbatas pada beberapa terminal di perpus pusat. Itupun harus antri dengan nomor. Persis kontrol ke dokter kandungan. Tidak seperti sekarang, dimana berselancar di dunia maya cukup dengan tenaga seujung ruas jempol pada gadget terkini.

Rasa penasaran terhadap internet tentu khas gaya mahasiswa: ingin dapat ilmu sebanyak-banyaknya, tapi dengan modal sekecil-kecilnya alias gratisan :-). Tapi itu tidak masalah, karena toh seharusnya ilmu gratis-tis-tis. Hanya karena sistem pendidikan masa kini yang sudah salah dari sononya, ilmu menjadi mahal. Lebih mahal dari segelas kopi hasil fermentasi dalam pencernaan sekumpulan musang kebun: Luwak.

Apakah gratisan 100% ? Ah tidak juga yah.
Ada sebagian yang membayar ongkos belajar itu dengan rela mengembara diantara langit-langit labtek, berpeluh-keringat menarik-narik kabel kuning (yellow coaxial cable). Ada juga yang harus rela jadi tukang bobok tembok di musium "asinan ular" (Zoologi) agar kabel kuning itu bisa lewat. Dicereweti para dosen yang minta setting e-mail atau membasmi virus nakal dari komputernya sudah biasa. Begadang menunggu set-up server sudah pasti menjadi bagian dari pengembaraan itu. Cara hidup menjadi nokturnal, diiringi dengan perubahan fisiologis tertentu: mata berkantung, kumis-jenggot tumbuh lebih lebat, badan agak kurus dan sedikit sensitif dengan sinar matahari.

Adakah masa bersenang-senang ? Ah tentu saja ada !
Jaringan komputer adalah playground yang asyik dan mengagumkan. Disana terdapat penyaluran bakat (juga nafsu...) terpendam. Game jaringan dengan berbagai tingkat kesulitan, kegembiraan sekaligus kekejaman sempat menghiasi malam-malam di lab kom.
Nafsu membunuh disalurkan dengan berlagak menjadi anggota Navy seal atau pembunuh monster. Bakat main bola bermanifestasi menjadi bagian dari tim Tango virtual. Yang senang balapan namun tidak kesampaian berusaha menaikkan kadar adrenalin di tikungan sempit sirkuit a la Monaco. Yang berbakat jadi penguasa, bisa membuat negara virtual untuk bersahabat ataupun berperang dengan negara lain. Tertawa terbahak-bahak menyaksikan lawan terbantai atau menggebrak keyboard karena kalah oleh musuh adalah nuansa sebuah amusement center khas pelajar yang sensasinya mungkin hanya bisa ditandingi oleh Trans Studio Bandung.

Segala kegiatan hedonis itu secara sadar atapun setengah sadar juga diiringi dengan aktivitas berbagi. Software resmi atau agak resmi maupun murni bajakan berseliweran turut mencerdaskan kehidupan spesies lab kom. Berbagai metoda, tips dan trik menjadi wacana diskusi sehari-hari. Tidak ada yang merasa paling pintar. Yang ada adalah rasa puas bila bisa berbagi ilmu dan pengalaman. Teknologi kompresi lagu, film dan gambar membuat aktivitas berbagi menjadi lebih seru. Server dengan domain .bi.itb.ac.id sempat menjadi perintis host film India yang fenomenal: Kuch Kuch Hota Hai. Saat format lagu mp3 mulai merebak, server jazz.bi.itb.ac.id menjadi salah satu host lagu-lagu jazz di kampus. Bagaimana dengan sharing gambar ? Ah, no-comment saja. Biarlah urusan gambar dan "foto" menjadi bagian masa lalu hormon usia muda yang penuh gejolak sensasi....

Studio komputer pernah memiliki dinamikanya sendiri. Tidur beralas kardus bekas monitor komputer, berbalutkan jaket himpunan yang lusuh, berbaring nyempil dibawah meja komputer menjadi kenangan dari perilaku ganjil yang sulit dilupakan. Tentu perilaku itu bukan dimaksud menjadi gelandangan. Namun lebih kepada kegilaan sesaat yang pada akhirnya menemukan jalannya untuk menjadi manusia yang lebih normal.

Apakah kegilaan itu masih ada ? Saya tidak tahu persis. Dunia (kampus) sudah berubah banyak. Tidak perlu mengulangi kegilaan yang sama dari masa lalu. Lagipula tiap generasi mempunyai masa depannya sendiri. Yang tidak boleh dilupakan adalah masa untuk berani mengekpresikan diri agar lidah tidak kelu-kaku dan membisu.